Beliau adalah kyai kampung Jl. Jombang kelahiran Kota Malang, 17 Agustus 1953 dari pasangan Alm. KH. Ahmad Nasib dan Ibu Hj. Siti Fatonah. Beliau adalah pribadi yang keras, tegas, dan tidak mudah menyerah dalam mendidik santri-santrinya, khususnya para putra-putrinya dalam belajar, berdagang, dan mengabdi di masyarakat.
Mondok di PP. Miftahul Huda Gading sekitar tahun 1970-1980an bersama adiknya yakni KH. Buya Nur Salim MAFA. Beliau menjadi abdidalem Alm. KH. Abdurrochim Yahya juga di pondok tersebut. Beliau juga pernah bercerita kepada kami bahwa masih memiliki hubungan dengan Sunan Bayat.
Namun, masyarakat umum kurang akrab dengan sebutan Kyainya. Beliau lebih akrab dipanggil dengan sebutan "Cak San". Iya benar tidak salah lagi bahwa beliau memang pemilik usaha wiraswasta yakni "Sego Banting Cak San".
Menurut salah satu putranya, beliau sering bercerita bahwa dakwah beliau lebih sering dilakukan di warungnya tersebut yang pelanggannya juga kebanyakan orang-orang malam.
Sosok beliau bagi kami seorang santri adalah Abah kami, guru kami, penuntun kami supaya menjadi pribadi santri yang senantiasa cinta dalam kebaikan, senang dalam mengabdi dan berjuang, juga peduli terhadap sesama makhluk Allah SWT. Hal tersebut beliau contohkan kepada kami saat mengadakan khitanan masal, santunan, dan kegiatan yang lain. Beliau juga sangat sensitif sekali terhadap kebersihan di Pesantren Al-Ihsan, pernah salah satu santri ngudut sembunyi-sembunyi di lantai 3 dan pada akhirnya ketahuan beliau, langsung saja si santri tersebut ditegur "Koen iku lek rokokan ojok ndek kene, beluk e mambu sampai nisor". (Kami itu kalau merokok jangan di sini, asapnya menyebar sampai lantai bawah), padahal beliau ada di lantai 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kyai kami sangat sensitif sekali dengan hal-hal yang kurang bersih.
Tak hanya itu, jika ketahuan salah satu santri tidak jamaah lebih-lebih shubuh, beliau langsung menegur dan marah-marah. Namun, marah-marah beliau kepada kami adalah rasa sayang dan cinta beliau kepada kami.
Sekilas cerita dari kami dalam rangka 40 hari wafatnya guru kami.